Minggu, 06 Mei 2012

PENDEKATAN ECOREGION DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH BERKAWASAN PESISIR



 PENDEKATAN ECOREGION DALAM PENATAAN RUANG  WILAYAH BERKAWASAN PESISIR

Pendekatan ecoregion merupakan suatu konsep atau cara pemahaman atau pendekatan yang memposisikan pengelolaan sumber daya hayati dalam  suatu kesatuan besar dari daratan dan lautan dan kehidupan dari beragam karakteristik  spesies, komunitas, dinamika dan kondisi lingkungan. Dimana satu dengan lainnya  saling tergantung dan keterkaitan yang kuat antar sumberdaya hayati dan ekosistem pada skala region, oleh karena itu diperlukan pendekatan atau  pengelolaan  konservasi yang lebih luas, komprehensif dan terintegrasi dengan tidak terlalu tersekat oleh batas politik, atau dengan kata lain program aksi ekoregion merupakan pendekatan  Konservasi Sumberdaya Alam  melalui pendekatan wilayah ekologi ketimbang wilayah politik,  administrasi pemerintahan serta demi kesejahteraan kehidupan manusia untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, dan tentunya masih tetap menghormati kedaulatan serta  juridiksi masing-masing negara.
Pendekatan ekoregion ingin membangun  kesadaran bahwa apa yang telah di bangun melalui  program, perlu didorong dan didukung menjadi kesadaran dan kepentingan bersama kedepan, bahkan ketika melakukan pendekatan ekoregion  implikasinya  tidak hanya  lokal tetapi menjadi global, dalam hal ini adalah konteks tri-national. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan di suatu lokasi (sebagai misal perikanan) tentunya akan berimpilkasi  untuk lokasi lain, oleh karena itu perlu suatu pola pengelolaan bersama, untuk meminimalkan impact dan memperkuat pengelolaan agar lebih efisien dan efektif
Permasalahan pembangunan dan penataan ruang di wilayah pesisir dengan pendekatan dan metodologi pengelolaan ruang kawasan pesisir dengan model Dinamis. Dipandang dari epistimologi adalah merumuskan suatu konsep penataan ruang wilayah ekologis terpadu (pendekatan ecoregion) sebagai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan. Secara Kausalitas  bersifat timbal balik dan dinamis dari suatu kegiatan pembangunan yang memanfaatkan sumberdaya alam dalam rangka mencapai tujuannya dan berlangsung di atas suatu ekosistem, untuk kemudian diamati dampaknya terhadap keberlangsungan kemampuan dan fungsi ekosistem itu sendiri dalam jangka waktu tertentu. Kawasan pesisir perlu dilakukan pemamfaatan dan perencanaan tata ruang secara berkesinambungan, dipandang dari ontologi pendekatan pembangunan yang terpilih dikawasan pesisir merupakan cerminan suatu bangsa, dan dipandang dari aksiologi perencanaan yang berhati – hati dengan selalu mempertimbangkan konsevasi alam.

Konsep Pendekatan Ecoregion Suatu DAS harus berintikan empat komponen penting yang merupakan suatu kesatuan (bukan urutan prioritas), yaitu:

1.        Batasan Wilayah Perencanaan : natural domain
Batasan perencanaan berdasarkan pada kesamaan karakteristik fenomena alami (natural domain) – dalam penelitian ini : DAS – dan bukan pada batasan administratif.

2.        Kawasan pesisir sebagai dasar penataan ruang kawasan di hulunya
Kawasan pesisir selalu menerima dampak baik dari kegiatan di kawasan hulu maupun di kawasan pesisir sendiri, disamping mempunyai fungsi ekologis tersendiri yang penting dan perlu dijaga kelestarian fungsi-fungsinya. Untuk itu, bagi suatu Pendekatan Ecoregion Suatu DAS yang terpadu, pertimbangan terhadap keterkaitan fungsional antar kawasan (hulu dan hilir) dan keunikan karakteristik kawasan pesisir dikaitkan dengan fungsi ekologisnya merupakan aspek penting untuk tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, dalam suatu Pendekatan Ecoregion Suatu DAS, kawasan pesisir harus menjadi dasar penataan ruang di kawasan hulunya.

3.        Pendekatan Keterpaduan ; maka dalam Konsep Pendekatan Ecoregion Suatu DAS harus memperhitungkan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
·   Integrasi Ekosistem Terestrial (darat) dengan Maritim (laut) (land-ocean interaction)
Integrasi perencanaan sektoral (antar sektor-sektor pembangunan)
Integrasi perencanaan secara vertikal (lokal, regional, nasional) 
Integrasi Sains dan Manajemen (perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan akademis        sebagai input Kebijakan)

4.            Alokasi ruang yang proporsional ; dihubungkan dengan fungsi kapasitas
asimilasi lingkungan dan Daya Dukung Lingkungan. Pada Konsep Pendekatan Ecoregion Suatu DAS harus memperhitungkan secara cermat fungsi kapasitas asimilasi dan daya dukung lingkungan melalui keserasian pola pemanfaatan ruang antara :
a) kawasan budidaya,
b) kawasan penyangga, dan
c) kawasan lindung. Kawasan lindung merupakan wilayah preservasi yang harus dialokasikan dalam suatu wilayah perencanaan minimal mencapai 30 % berupa lahan alami atau hutan (dapat berupa hutan lindung, hutan produksi atau hutan wisata) untuk tercapainya keseimbangan antara wilayah terbangun dengan wilayah alami. Sehingga alokasi ruang dalam kegiatan penataan ruang tidak hanya menata berbagai kegiatan pembangunan secara spasial yang dikaitkan dengan kesesuaian lahan saja, tapi juga memperhitungkan dan mempertimbangkan dampak yang terjadi akibat pembangunan terhadap lingkungan agar dampak negatif dapat dihindari dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Kesimpulan
Karena pendekatan Ecoregion dalam suatu kegiatan perencanaan wilayah ini merupakan suatu pendekatan baru yang disesuaikan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan, maka kesimpulan dibagi dalam empat bagian.
Teori perencanaan selalu mengalami pergeseran sesuai dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Secara singkat, teori perencanaan konvensional yang berorientasi pada tujuan peningkatan kesejahteraan ekonomi mengalami pergeseran yang mengacu pada paradigma baru pembangunan berkelanjutan. Sesuai dengan esensi pembangunan berkelanjutan yang pada dasarnya menginternalisasikan aspek lingkungan ke dalam perencanaan kegiatan pembangunan, maka – sebagai salah satu tools pelaksanaan pembangunan-dikembangkan Pendekatan Perencanaan Wilayah Berkelanjutan yang diwujudkan dengan Konsep Pendekatan Ecoregion. Salah satu ciri utama Pendekatan ini adalah batasan perencanaannya disesuaikan dengan batasan ekologis yang mengikuti kesamaan karakteristik alamiah (natural phenomenon, dan tidak lagi mengikuti batasan administratif) atau biasa disebut dengan ecoregion.

Hasil Kajian tentang DAS dan Karakteristik Khusus Kawasan Pesisir.
Setiap bagian suatu DAS mempunyai fungsi dan karakteristik tertentu. Adanya hubungan erat antara perubahan tata guna lahan di sepanjang sungai terhadap perubahan kualitas air sungai dalam bentuk pencemaran dan sedimentasi. Konsep perencanaan kawasan pesisir yang sejak dekade yang lalu banyak dikembangkan baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang memandang kawasan pesisir sebagai suatu kawasan yang memiliki fungsi dan keunikan karakteristik tertentu. Telah diketahui pula kawasan pesisir dan daratan di atasnya (kawasan hulu) mempunyai hubungan yang erat berdasarkan proses hidrologis darat-laut melalui aliran sungai yang bermuara ke pesisir. Dalam rangka perencanaan dan pengelolaan kawasan pesisir, perlu pendekatan keterpaduan perencanaan dengan kawasan di hulunya agar kegiatan manusia di kawasan hulu tidak berdampak negatif terhadap kawasan pesisir  dalam bentuk Konsep Pendekatan Ecoregion

Pendekatan Ecoregion harus dapat mengintegrasikan kajian-kajian biologis untuk mengetahui kemampuan ekologis suatu wilayah dalam menerima dan mengolah limbah. Untuk itu diperlukan integrasi ilmu pengetahuan (sains) dalam hal pengelolaan lingkungan untuk memperkaya pemahaman akan karakteristik suatu jenis ekosistem menjadi suatu hal penting. Dalam konteks tersebut dapat dipahami bahwa batasan perencanaan wilayah perlu dirubah dari batas administratif menjadi batas natural domain. Khusus untuk suatu batas perencanaan wilayah DAS, akibat sifat aliran sungai yang mengalir dari hulu ke hilir sehingga kawasan pesisir selalu menerima dampak dari hulu dan pentingnya fungsi ekonomi dan ekologi kawasan tersebut, maka kawasan pesisir hendaknya menjadi dasar bagi penataan ruang kawasan di hulunya.

Silas Petra Silitonga 123 07 0003 PL ITI

Sumber :

1 komentar:

  1. How YouTube VR is disrupting sports and movies
    YouTube VR youtube downloader will have a massive impact on the lives of people who are sitting around watching sports online. These people are often at the mercy of Oct 10, 2021 · Uploaded by T.V.

    BalasHapus